Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang ditujukan kepada
masyarakat, khususnya pada anak di usia belajar untuk mewujudkan tatanan
pendidikan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu
suatu kewajiban yang di tekankan kepada para orang tua untuk bisa
memasukan putra-putri mereka dalam kegiatan pendidikan tersebut.
Beberapa materi pelajaran yang dipersiapkan dalam rangka memberikan
bekal terhadap para peserta didik yaitu berupa pengetahuan umum yang
berkaitan dengan masalah-masalah sosial, matematika contohnya ,
merupakan suatu dasar ilmu hitung yang tidak bisa diabaikan dari masalah
pokok masyarakat dalam menentukan hasil pasti yang tentunya menunjang
masalah ataupun kegiatan yang berkaitan dengan perhitungan. Adapun
pelajaran pokok atau yang biasa kita sebut dengan kegiatan akademis
hanya merupakan pengetahuan semata.
Cukupkah kegiatan akademis yang diselenggarakan di sekolah dasar
untuk menunjang keberhasilan pendidikan di jenjang tersebut? Merupakan
suatu pemikiran yang umum yang biasa dipikirkan oleh tenaga pengajar
atau guru di sekolah dasar. Hal ini merupakan suatu landasan untuk
berfikir lebih maju yang difikirkan oleh para tenaga pendidik untuk
memberikan matapelajaran extra kepada para siswanya. Mereka berfikir
bahwa dengan diadakannya kegiatan yang diseleneggarakan di luar jam
sekolah akan membantu memberikan bekal lebih demi masa depan para
peserta didik tersebut di jenjang yang lebih tinggi.
Mari berifikir ulang tentang kondisi psikologis seorang siswa atau
siswi sekolah dasar, di usia mereka memang suatu kewajiban belajar di
sekolah sudah melekat di dalam diri mereka, namun tidak bisa pula kita
lepaskan faktor bahwa di usia mereka masih terkait dengan
masalah-masalah yang sifatnya bermain dan bermain-main, karena mereka
memang anak-anak. Kondisi inilah yang harus dilihat oleh kacamata
pendidik bahwa suatu kondisi belajar yang terkesan dipaksakan, meskipun
siswa-siswi tersebut mengikuti dengan sukarela. Akankah proses
pembelajaran ini akan efektif atau tidak? Di waktu mereka yang
seharusnya pulang dari belajar di sekolah dengan menghentikan segala
aktifitas belajar mereka dengan istirahat di rumah ataupun bermain
menyesuaikan lingkungannya. Mereka dituntut untuk harus belajar lagi
setelah belajar mata pelajaran akademis sebelumnya.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan kegiatan tersebut
merupakan hal yang penting, mengingat mereka yang masih anak anak.
Tentunya kegiatan tersebut akan dilaksanakan seusai jam sekolah,
sebagai anak-anak faktor kelelahan dan letih akan membuat kondisi mereka
semakin tidak siap dalam melaksakan kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan
itu juga akan memangkas waktu istirahat dan bermain mereka yang bisa
berpengaruh terhadap kondisi psikis. Kegiatan ekstra kurikuler diadakan
untuk lebih memperkokoh kecakapan siswa kaitannya dengan kemampuan siswa
yang lebih bersifat nonakademis. Mengingat siswa-siswi sekolah dasar
merupakan jenjang dasar yang akan dilanjutkan ke jenjang sekolah
menengah pertama, perlukah kegiatan ektra kurikuler tersebut
dilaksanakan.
Guru dan tenaga pengajar merupakan peranan vital dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar, dalam menentukan kegiatan
yang dilaksanakan dalam rangka mengembangkan kemampuan dasar para siswa,
hendaknya memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tersebut,
serta tujuan yang akan dicapai.